Minggu, 17 Februari 2013

MAPEL MATEMATIKA


MATEMATIKA



BANGUN DATAR

Bangun datar dalam matematika disebut bangun geometri.
Macam-macam bangun datar

SEGITIGA
§  Segitiga merupakan bangun geometri yang dibentuk oleh 3 buah garis saling bertemu dan membentuk 3 buah titik sudut.
§  Bangun segitiga dilambangkan dengan ∆.
§  Jumlah sudut pada segitiga besarnya 180.

§  Jenis-jenis segitiga :
a.   Segitiga Sama Sisi
a.   mempunyai 3 sisi sama panjang.
b.   mempunyai 3 sudut sama besar yaitu 60.
c.   mempunyai 3 simetri lipat.
d.   mempunyai 3 simetri putar.

b.   Segitiga Sama Kaki
§  mempunyai 2 sisi yang berhadapan sama panjang.
§  mempunyai 1 simetri lipat.
§  mempunyai 1 simetri putar.

c.   Segitiga Siku-Siku
§  mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus.
§  mempunyai 1 sisi miring.
§  salah satu sudutnya adalah sudut siku-siku yaitu 90.
§  tidak mempunyai simetri lipat dan putar.
§  untuk mencari panjang sisi miring digunakan rumus phytagoras :


a2   +   b2   =   c2
a  :  sisi datar
b  :  sisi tegak
c  :  sisi miring
 
 





Rumus Keliling segitiga


Keliling  =  panjang sisi 1  +  panjang sisi 2 +  panjang sisi 3
 
 





Rumus Luas Segitiga


Luas =  alas x tinggi
          2
 
 




PERSEGI
§  Persegi adalah bangun datar yang dibatasi 4 sisi yang sama panjang.
§  Mempunyai 4 titik sudut.
§  Mempunyai 4 sudut siku-siku 90.
§  Mempunyai 2 diagonal yang sama panjang.
§  Mempunyai 4 simetri lipat.
§  Mempunyai 4 simetri putar.

Keliling  =    4   x   sisi
 
Rumus Keliling Persegi


Rumus Luas Persegi


Luas  =    sisi   x   sisi
 
 



PERSEGI PANJANG
§  Persegi panjang merupakan bangun datar yang mempunyai 4 sisi.
§  Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
§  Sisi-sisi persegi panjang saling tegak lurus
§  Mempunyai 4 sudut siku-siku 90.
§  Mempunyai 2 diagonal yang sama panjang
§  Mempunyai 2 simetri lipat.
§  Mempunyai 2 simetri putar

Rumus Keliling Persegi Panjang


Keliling  =       2   x   ( panjang   +   lebar )
 
 



Rumus Luas Persegi Panjang


Luas  =       panjang   x   lebar
 
 



JAJARAN GENJANG
§  Jajaran genjang merupakan bangun datar yang mempunyai 4 buah sisi.
§  Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
§  Dua sisi lainnya tidak saling tegak lurus.
§  Mempunyai 4 sudut, 2 sudut berpasangan dan berhadapan.
§  Sudut yang saling berdekatan besarnya 180.
§  Mempunyai 2 diagonal yang tidak sama panjang.
§  Tidak mempunyai simetri lipat dan simetri putar.

Rumus Keliling Jajaran Genjang


Keliling  =       2   x   ( panjang   +   lebar )
 
 



Rumus Luas Jajaran Genjang

Luas  =       panjang   x   tinggi
 
 


BELAH KETUPAT
§  Belah ketupat merupakan bangun geometri yang dibatasi 4 sisi sama panjang.
§  Mempunyai 4 titik sudut.
§  Sudut yang berhadapan besarnya sama.
§  Sisinya tidak tegak lurus.
§  Mempunyai 2 diagonal yang berbeda panjangnya.
§  Mempunyai 2 simetri lipat.
§  Mempunyai 2 simeteri putar.

Rumus Keliling Belah Ketupat


Keliling  =    4   x   sisi
 
 


Rumus Luas Belah Ketupat


Luas =  ½ x diagonal 1 x diagonal 2
 
 



LAYANG-LAYANG
§  Layang-layang adalah bangun geometri berbentuk segiempat yang terbentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya berhimpitan.
§  Mempunyai 4 sisi sepasang-sepasang yang sama panjang.
§  Mempunyai 4 buah sudut.
§  Sepasang sudut yang berhadapan sama besar.
§  Mempunyai 2 diagonal berbeda dan tegak lurus.
§  Mempunyai 1 simetri lipat.
§  Tidak mempunyai simetri putar

Rumus Keliling Layang-Layang


Keliling  =    2  x  ( sisi panjang  +  sisi pendek )
 
 


Rumus Luas Layang-Layang


Luas  =     diagonal 1    x   diagonal 2
                 2
 
 



TRAPESIUM
§  Trapesium adalah bangun segiempat dengan sepasang sisi berhadapan sejajar.
§  Tiap pasang sudut yang sisinya sejajar adalah 180.
§  Jenis-jenis trapesium :

a.   Trapesium Sembarang        à  mempunyai sisi-sisi yang berbeda.
b.   Trapesium Siku-SIku   à  mempunyai sudut siku-siku.
c.   Trapesium Sama Kaki à  mempunyai sepasang kaki sama panjang

Rumus Keliling Trapesium



Luas  =   jumlah sisi sejajar   x   tinggi
          2
 
Keliling =  jumlah keempat sisinya
 
Rumus Luas Trapesium



LINGKARAN
§  Lingkaran merupakan kurva tertutup sederhana beraturan.
§  Jumlah derajat lingkaran sebesar 360.
§  Lingkaran mempunyai 1 titik pusat.
§  Mempunyai simetri lipat dan simetri putar yang jumlahnya tidak terhingga.
§  Istilah-istilah dalam lingkaran :

1.   Diameter lingkaran (d) yaitu ruas garis yang menghubungkan dua titik pada busur lingkaran melalui titik pusat lingkaran.

2.   Jari-jari lingkaran (r) yaitu ruas garis yang menghubungkan titik pada busur lingkaran dengan titik pusat lingkaran.

3.    Tali busur yaitu garis yang menghubungkan dua titik pada busur lingkaran dan tidak melewati titik pusat lingkaran.

4.   Busur yaitu bagian lingkaran yang dibagi oleh tali busur.

5.   Juring yaitu daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh 2 jari-jari maupun busur lingkaran.

6.   Susut pusat yaitu sudut yang dibentuk oleh 2 buah jari-jari.

Rumus Hubungan Diameter (d) dan Jari-Jari (r)(r)


Diameter  (d)  =  2  x  jari-jari

Jari-jari  (r)  =  ½ diameter
 
 




Rumus Hubungan Busur, Juring, dan Sudut Pusat


Panjang Busur AB  =  besar sudut AOB  X  keliling lingkaran
360
 
 



Rumus Keliling Lingkaran


Keliling =  Ï€  x diameter
Ï€  =  3,14 ( 22 )
                   7
 
 





Rumus Luas Lingkaran

Luas =  Ï€   x   jari-jari  x  jari-jari

Luas   =   Ï€  r2

Ï€  =  3,14 ( 22 )
                   7
 
 






BANGUN RUANG

Bangun ruang adalah bangun matematika yang mempunyai isi ataupun volume.
Bagian-bagian bangun ruang :
1.   Sisi à  bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun ruang dengan ruangan di sekitarnya.
2.   Rusuk à  pertemuan dua sis yang berupa ruas garis pada bangun ruang.
3.   Titik sudut à titik hasil pertemuan rusuk yang berjumlah tiga atau lebih.

KUBUS
Ø Kubus merupakan bangun ruang dengan 6 sisi sama besar (kongruen)
Ø Kubus mempunyai 6 sisi berbentuk persegi.
Ø Kubus mempunyai 12 rusuk yang sama panjang.
Ø Kubus mempunyai 8 titik sudut.
Ø Jaring-karing kubus berupa 6 buah persegi yang kongruen.

Rumus Luas Permukaan Kubus


L  =  6 x r x r
L          :  luas permukaan
r           :  panjang rusuk
 
 



Rumus Volume Kubus


V  =  r x r x r
V          :  Volume
r           :  panjang rusuk
 
 







Langkah 1 :

- satu putaran jam = 360

- satu putaran jam = 12 angka
maka

besar sudut antara angka-angka dalam jam =
360
= 30
12

Langkah 2

- setiap jam jarum pendek bergeser 30

- setiap 60 menit jarum pendek bergeser 30

maka
setiap jarum panjang bergeser 1 menit, maka jarum pendek bergeser 30 = ½
60

Contoh Soal :

Pukul 05.20
- posisi jarum pendek di angka 5
- posisi jarum panjang di angka 4
maka
besar sudut yang dibentuk kira-kira
= (5 – 4) X 30
= 30

Sebenarnya posisi jarum pendek tidak tepat di angka 5 melainkan sudah bergeser menuju angka 6, sehingga sudut yang dibentuk lebih besar dari 30

Berapa derajat pergeserannya ?
- jarum panjang sudah bergeser selama 20 menit
= 20 X ½
= 10
jadi
besar sudut yang dibentuk adalah 30
+ 10 = 40


Pukul 08.15 ?

Pukul 03.50 ?


Langkah-langkah :
  • buat tabel yang dimana kolom 1 adalah angka perbandingan, dan kolom 2 adalah angka real
  • carilah bilangan pengali yang diperoleh dari
angka real : angka perbandingan
  • kalikan bilangan pengali dengan angka perbandingan sehingga didapat angka real.
angka real = angka perbandingan x bilangan pengali


Contoh Soal


Perbandingan umur Andi dengan umur Ayah adalah 2 : 7. Jika umur Ayah 49 tahun maka :
a. Berapa umur Andi ?
b. Berapa jumlah umur mereka ?
c. Berapa selisih umur mereka ?


a. Jadi umur Andi = 14 tahun
b. Jumlah umur mereka = 63 tahun
c. Selisih umur mereka = 35 tahun

------------
Pak Tono adalah penjual buah. Ia menjual buah mangga, jeruk, dan apel dengan perbandingan 3 : 5 : 9. Jika selisih buah apel dengan jeruk adalah 24 buah, maka
a. Berapa jumlah buah mangga ?
b. Berapa jumlah buah jeruk ?
c. Berapa jumlah buah apel ?
d. Berapa jumlah semua buah yang dijual ?
e. Berapa selisih buah apel dengan mangga ?
f. Berapa selisih buah jeruk dengan mangga ?


Bilangan pengali = 24 : 4 = 6

Jadi :
a. Jumlah buah mangga = 18 buah
b. Jumlah buah jeruk = 30 buah
c. Jumlah buah apel = 54 buah
d. Selisih apel dengan mangga = 36 buah
e. Selisih jeruk dengan mangga = 12 buah
f. Total semua buah = 102 buah

---------
Pak Tani menanam berbagai macam sayuran di ladangnya.
Ladang pak Tani luasnya 1.800 m2. Jika lahan tersebut ditanami terong, sawi, kol, tomat dan cabe dengan perbandingan 2 : 4 : 5 : 6 : 7 , maka
a. Berapa m2 lahan yang ditanami terong ?
b. Berapa m2 lahan yang ditanami sawi ?
c. Berapa m2 lahan yang ditanami kol ?
d. Berapa m2 lahan yang ditanami tomat ?
e. Berapa m2 lahan yang ditanami cabe ?
f. Berapa m2 selisih lahan yang ditanami cabe dengan kol ?
g. Berapa m2 selisih lahan yang ditanami tomat dengan terong ?



Bangun datar dalam matematika disebut bangun geometri.
Macam-macam bangun datar

SEGITIGA
  • Segitiga merupakan bangun geometri yang dibentuk oleh 3 buah garis saling bertemu dan membentuk 3 buah titik sudut.
  • Bangun segitiga dilambangkan dengan ∆.
  • Jumlah sudut pada segitiga besarnya 180.

Jenis-jenis segitiga :

a. Segitiga Sama Sisi
1.   mempunyai 3 sisi sama panjang.
2.   mempunyai 3 sudut sama besar yaitu 60.
3.   mempunyai 3 simetri lipat.
4.   mempunyai 3 simetri putar.

b. Segitiga Sama Kaki
1.   mempunyai 2 sisi yang berhadapan sama panjang.
2.   mempunyai 1 simetri lipat.
3.   mempunyai 1 simetri putar.

c. Segitiga Siku-Siku
1.   mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus.
2.   mempunyai 1 sisi miring.
3.   salah satu sudutnya adalah sudut siku-siku yaitu 90.
4.   tidak mempunyai simetri lipat dan putar.
untuk mencari panjang sisi miring digunakan rumus phytagoras :



Rumus Keliling segitiga


Rumus Luas Segitiga




PERSEGI
  • Persegi adalah bangun datar yang dibatasi 4 sisi yang sama panjang.
  • Mempunyai 4 titik sudut.
  • Mempunyai 4 sudut siku-siku 90.
  • Mempunyai 2 diagonal yang sama panjang.
  • Mempunyai 4 simetri lipat.
  • Mempunyai 4 simetri putar.

Rumus Keliling Persegi


Rumus Luas Persegi



RUMUS LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR LAINNYA:

• PERSEGI PANJANG
• JAJARAN GENJANG
• BELAH KETUPAT
• LAYANG-LAYANG
• TRAPESIUM LINGKARAN



OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN

PECAHAN BIASA
Penjumlahan

Penyebut sama nilainya :

                a   +  b     =  a + b
          n       n            n
 
Rumus    





Penyebut tidak sama nilainya :

a   +  b     =  (a x m)  + (b x n)
n      m                    n x m


 
 





Contoh :

1.   3  +  4   =  3  + 4   =  7   =   1  2
      5       5           5          5             5

2.   3  +  1  =  (3 X 5) + (1 X 4)   =  19
4      5              4 X 5                  20

Pengurangan

Rumus








Contoh  :

1.   7  -  5  =  7 – 5  =  2
      8      8         8          8

2.   5  -  3  =  (5 X 4) – (3 X 6)  =   2 
6     4               6 X 4                24


Perkalian

a  x  c          =  a  x  c
b     d     b x  d
 
Rumus 



Contoh :

1.  2  X  4  =    8
     3       5       15

2.   12  x  10  =  120
20      15      300

Pembagian

a  :  c   =  a  x  d
b     d       b      c
 
Rumus 


Contoh :

1.   3  :  2  =  3  X  5  =  15  =  1  7
4     5       4      2        8           8

2.  1  :  7  =  1  X  8  =   8
     3      8      3      7      21

Catatan :  untuk menyamakan penyebut pada penjumlahan dan pengurangan dapat digunakan KPK dari kedua penyebut tersebut

PECAHAN CAMPURAN
Rumusnya sama dengan pecahan biasa, hanya langkah pertama adalah mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa.
PERSEN
Penjumlahan

a %  +  b %  =  (a + b) %
 
Rumus 

Contoh :

1.   25 %  +  30 %  =  55 %
2.   15 %  +  12  %  =  27 %


Pengurangan

a %  -  b %  =  (a - b) %
 
Rumus

Contoh :

1.   45 %  - 20 %  =  25 %
2.   60 %  - 15 %  =  45 %


Perkalian

a  % x  b    =  (a x b) %
 
Rumus

Contoh :

1.   20 % X 15 =  300 %
2.   25 % X 4   =  100 %
Pembagian

a % :  b    =  (a : b) %
 
Rumus  

Contoh :

1.   60 %  :  5  =  12 %
2.   84 %  :  3  =  28 %

PERMIL

Penjumlahan

a   +  b   =  (a + b)
 
Rumus 

Contoh :

1.   254 ‰  +  130 ‰  =  384 ‰
2.   500 ‰  +  125 ‰  =  625 ‰


Pengurangan

a   -  b   =  (a - b)
 
Rumus

Contoh :

1.   450 ‰  - 120 ‰  =  330 ‰
2.   700 ‰  - 250 ‰  =  450 ‰

Perkalian

a   x  b    =  (a x b)
 
Rumus

Contoh :
1.   150 ‰ X 2   =  300 ‰
2.   400 ‰ X 3   =  1.200 ‰

Pembagian

a :  b    =  (a : b)
 
Rumus  



Contoh :
1.   600 ‰  :  5  =  120 ‰
2.   840 ‰  :  30  =  28 ‰

PECAHAN DESIMAL
Operasi hitung pecahan desimal sama dengan operasi hitung bilangan bulat.  Hanya saja perlu diperhatikan letak dari tanda koma (,)

Penjumlahan dan Pengurangan
·        Dengan menggunakan cara bersusun pendek.
·        Letak masing-masing bilangan disesuaikan dengan nilai tempatnya.
·        Tanda koma (,) bilangan pertama sejajar dengan tanda koma bilangan kedua dst.

Contoh :

   0,85
     0,80
    45,675
    54,08
   0,61  +
     0,65  -
     2, 34   +
      2,525  -
   1,46
     0,15
   48,015
   51,555

Perkalian
·        Dengan menggunakan cara bersusun pendek.
·        Jumlah angka di belakang koma dari hasil perkalian adalah jumlah angka dibelakang koma bilangan pertama ditambah jumlah angka dibelakang koma bilangan kedua.

Contoh :

1.  0,75  X 2,6  =   1,95 (jumlah angka di belakang koma adalah 2 angka)
2.  24,625  X  2,13  =  52,45125 (jumlah angka di belakang koma adalah 5 angka)

Pembagian
·        Dengan menggunakan cara bersusun.
·        Jumlah angka di belakang koma dari hasil pembagian adalah jumlah angka dibelakang koma bilangan pertama dikurang jumlah angka dibelakang koma bilangan kedua.

Contoh :

1.   8,4  :  0.2  =  42
2.   1,15  :  0,5  =  2,3


PENTING
SEMUA OPERASI HITUNG DARI JENIS PECAHAN APAPUN DAPAT DILAKUKAN DENGAN MENGUBAH JENIS PECAHAN TERSEBUT MENJADI PECAHAN BIASA  TERLEBIH DAHULU UNTUK KEMUDIAN DILAKUKAN OPERASI HITUNG.

Hapalan Matematika perkalian
x
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
3
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
4
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
6
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
7
7
14
21
28
35
42
49
56
63
70
8
8
16
24
32
40
48
56
64
72
80
9
9
18
27
36
45
54
63
77
81
90
10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

Hapalan Matematika perkalian
x
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
3
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
4
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
6
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
7
7
14
21
28
35
42
49
56
63
70
8
8
16
24
32
40
48
56
64
72
80
9
9
18
27
36
45
54
63
77
81
90
10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

Hapalan Matematika perkalian
x
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
3
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
4
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
6
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
7
7
14
21
28
35
42
49
56
63
70
8
8
16
24
32
40
48
56
64
72
80
9
9
18
27
36
45
54
63
77
81
90
10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

Hapalan Matematika perkalian
x
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
3
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
4
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
6
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
7
7
14
21
28
35
42
49
56
63
70
8
8
16
24
32
40
48
56
64
72
80
9
9
18
27
36
45
54
63
77
81
90
10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

BALOK
Ø Balok merupakan bangun ruang yang dibatasi 6 persegi panjang dimana 3 persegi panjang kongruen.
Ø Balok mempunyai 6 sisi berbentuk persegi panjang.
Ø Balok mempunyai 3 pasang bidang sisi berhadapan yang kongruen.
Ø Balok mempunyai 12 rusuk.
Ø 4 buah rusuk yang sejajar sama panjang.
Ø Balok mempunyai 8 titik sudut.
Ø Jaring-jaring balok berupa 6 buah persegi panjang.

Rumus Luas Permukaan Balok


L  =  2 x [ (p x l) + (p x t) + (l x t) ]
L          :  luas permukaan
p          :  panjang balok
l           :  lebar balok
t           :  tinggi balok
 
 





V  =  p x l x t
V          :  volume balok
p          :  panjang balok
l           :  lebar balok
t           :  tinggi balok
 
Rumus Volume Balok




PRISMA
Ø Prisma merupakan bangun ruang yang alas dan atasnya kongruen dan sejajar.
Ø Rusuk prisma alas dan atas yang berhadapan sama dan sejajar.
Ø Rusuk tegak prisma sama dan sejajar.
Ø Rusuk tegak prisma tegak lurus dengan alas dan atas prisma.
Ø Rusuk tegak prisma disebut juga tinggi prisma.
Ø Prisma terdiri dari prisma segitiga dan prisma beraturan.
Ø Prisma segitiga mempunyai bidang alas dan bidang atas berupa segitiga yang kongruen.
Ø Prisma segitiga mempunyai 5 sisi.
Ø Prisma segitiga mempunyai  9 rusuk
Ø Prisma segitiga mempunyai 6 titik sudut
Ø Jaring-jaring prisma segitiga berupa 2 segitiga, dan 3 persegi panjang.

Rumus Luas Permukaan Prisma Segitiga


L  =  Keliling ∆  x  t  x ( 2 x Luas ∆)
L          :  luas permukaan
          :  alas dan atas segitiga
t           :  tinggi prisma
 
 




Volume Prisma Segitiga


V  =  Luas Alas  x  t 
V                      :  Volume
Luas Alas        :  Luas ∆   =  ( ½ a x t )
t                       :  tinggi prisma
 
 




LIMAS
Ø Limas adalah bangun ruang yang mempunyai bidang alas segi banyak dan dari bidang alas tersebut dibentuk suatu sisi berbentuk segitiga yang akan bertemu pada satu titik.
Ø Nama limas ditentukan oleh bentuk alasnya.
Ø Limas beraturan yaitu limas yang alasnya berupa segi beraturan.
Ø Tinggi limas adalah garis tegak lurus dari puncak limas ke alas limas.

Ø Macam-macam bentuk limas :
1.   Limas segitiga                  à  alasnya berbentuk segitiga
2.   Lima segiempat                à  alasnya berbentuk segi empat
3.   Limas segilima                  à  alasnya berbentuk segilima
4.   Limas segienam               à  alasnya berbentuk segienam

Nama Limas
Sisi
Rusuk
Titik Sudut
Limas Segitiga
4
6
4
Limas Segiempat
5
8
5
Limas Segilima
6
10
6
Limas Segienam
7
12
1

Rumus Luas Permukaan Limas


L =  luas alas + luas selubung limas
 
 



Rumus Volume Limas


V =     ( luas alas  x  t )
V          :  volume limas
t           :  tinggi limas
 
 




KERUCUT
Ø Kerucut merupakan bangun ruang berbentuk limas yang alasnya berupa lingkaran.
Ø Kerucut mempunyai 2 sisi.
Ø Kerucut tidak  mempunyai rusuk.
Ø Kerucut mempunyai 1 titik sudut.
Ø Jaring-jaring kerucut terdiri dari lingkaran dan segi tiga.

Rumus Luas Kerucut


L  =  Ï€ r2 + Ï€ d x t
L          :  luas permukaan
r           :  jari-jari lingkaran alas
d          :  diameter lingkaran alas
t           :  tinggi kerucut
 
 





V =    ( Ï€ r2  x  t )
V          :  volume
r           :  jari-jari lingkaran alas
t           :  tinggi kerucut
 
Volume Kerucut



TABUNG
Ø Tabung merupakan bangun ruang berupa prisma tegak dengan bidang alas dan atas berupa lingkaran.
Ø Tinggi tabung adalah jarak titik pusat bidang lingkaran alas dengan titik pusat lingkaran atas.
Ø Bidang tegak tabung berupa lengkungan yang disebut selimut tabung.
Ø Jaring-jaring tabung tabung berupa 2 buah lingkaran dan 1 persegi panjang.

Rumus Luas Permukaan Tabung

L  =  2 x ( Ï€ r2 ) + Ï€ d x t
L          :  luas permukaan
r           :  jari-jari lingkaran alas
d          :  diameter lingkaran alas
t           :  tinggi tabung
 
 





V =    ( Ï€ r2  x  t )
V             Volume
r           :  jari-jari lingkaran alas atau atas
t           :  tinggi tabung
 
Rumus Volume Tabung




BOLA
Ø Bola merupakan bangun ruang berbentuk setengah lingkaran diputar mengelilingi garis tengahnya,.
Ø Bola mempunyai 1 sisi dan 1 titik pusat.
Ø Sisi bola disebut dinding bola.
Ø Bola tidak mempunyai titik sudut dan rusuk.
Ø Jarak dinding ke titik pusat bola disebut jari-jari.
Ø Jarak dinding ke dinding dan melewati titik pusat disebut diameter.

Rumus Luas Permukaan Bola


L  =  4  Ï€  r2
L          :  luas permukaan
r           :  jari-jari bola
 
 



Rumus Volume Bola


V  =  4/3  Ï€  r3
V          :  volume
r           :  jari-jari bola
 
 






PERHITUNGAN PERSEN (%)

Perhitungan persen (%) seing digunakan sehari-hari.  Misalnya dalam perhitungan :
1.   Untung, rugi, dan potongan harga pada jual beli.
2.   Bunga tabungan atau simpan pinjam di bank atau koperasi.
3.   Berat bruto dan netto dari suatu barang.

Perhitungan Untung Rugi
Seorang penjual memperoleh keuntungan jika menjual barang dengan harga lebih tinggi dari pembeliannya.
                   Untung               :  harga penjualan  >  harga pembelian
Seorang penjual mengalami kerugian jika menjual barang dengan harga lebih rendah dari pembeliannya.
                   Rugi           :  harga penjualan < harga pembelian

RUMUS
                   Untung               =  harga penjualan – harga pembelian
                   Rugi           =  harga pembelian – harga penjualan

                   Harga penjualan        =  harga pembelian  +  untung
                   Harga penjualan        =  harga pembelian   -  rugi

Contoh :
Pak Ali membeli ayam dengan harga Rp. 18.000,-.  Bebererapa hari kemudian ia menjual ayam itu dengan harga Rp. 20.000,-.
a.   Untung atau rugikah Pak Ali ?
b.   Berapa untung/ruginya ?

Jawab
Harga penjualan          =  Rp.  20.000,-
Harga pembelian         =  Rp.  18.000,-
Harga penjualan > harga pembelian maka Pak Ali memperoleh untung.
Besar keuntungan =
          20.000  -  18.000         =  Rp. 2.000,-

RUMUS


Untung                 =  persentase untung  x  harga pembelian
Rugi                       =  persentase rugi           x  harga pembelian

Persentase untung         =             untung                 x  100 %
                                                    --------------------------
                                                      harga pembelian      

Persentase rugi                =             rugi                        x  100 %
                                                    --------------------------
                                                      harga pembelian      

 
 








Contoh
Seorang pedagang memperoleh keuntungan 5 %.  Jika harga pembelian Rp. 120.000,-  berapa keuntungannya ?

Jawab
Persentase untung               =  5 %
Harga pembelian                  =  Rp. 120.000,-
Untung       =  5 %  x  120.000
                   =  Rp.  6.000,-


Pak Hasan menjual telur.  Karena ada telur yang pecah Pak Hasan menderita kerugian 5% atau Rp. 30.000,-.  Berapa rupiah hasil penjualan telur Pak Hasan ?

Jawab
Persentase rugi           =  5 %
Rugi                              =  Rp. 30.000,-

Harga pembelian                  =  30.000 :  5 %
                                      =  30.000 X  100
                                                          5
                                      =   Rp. 6.00.000,-
Harga penjualan                   =  600.000  - 30.000
                                      =  570.000,-

Sigit membeli beras 150 kg seharga Rp. 750.000,-.  Beras itu kemudian dijual dengan keuntungan 10 %.  Hitunglah :
a.   besar keuntungan yang diperoleh
b.   harga jual per kg

Jawab
Harga pembelian 150 kg beras     =  Rp.  750.000,-
Keuntungan                                    =  10 %

Keuntungan        =  10 %  x  750.000
                   =  Rp.  75.000,-

Harga penjualan          =  750.000  +  75.000
                             =  825.000 (seluruhnya)
                             =  825.000 :  150
                             =  Rp.  5.500 per kg

Perhitungan Bunga
Bunga adalah keuntungan yang diberikan bank kepada nasabah dalam jangka waktu tertentu.

RUMUS


Bunga (dalam Rp)            =   Bunga dalam %           x  Modal
                                                                100

Bunga (dalam %)              =   Bunga dalam rupiah     x    Modal
                                                                   100

 
 





Contoh
Andi menabung di bank sebesar Rp. 200.000,- dengan bunga 8 % per tahun.
Berapakah :
a.   bunga 1 tahun
b.   uang Andi setelah menabung selama 1 tahun

Jawab
Modal                  =  Rp. 200.000,-
Bunga                 =  8 %

Bunga                 =  8 %  x  200.000
                   =  16.000

Uang Andi setelah 1 tahun
          =  200.000  +  16.000
          =  Rp. 216.000,-

Perhitungan Bruto, Netto, Tara
Bruto adalah berat benda dengan bungkus (berat kotor)
Netto adalah berat benda tanpa bungkus (berat bersih)
Tara adalah berat bungkus (selisih antara bruto dan netto)

Contoh :
          Berat kecap dan botolnya    =  bruto
          Berat kecap                           =  netto
          Berat botol                    =  tara

RUMUS

Bruto     =  Netto  +   Tara
Netto    =  Bruto   -   Tara
Tara       =  Bruto   -   Tara

Tara dalam persen          =  t a r a  x  100 %
                                                     netto
 
 




Contoh
Bibi membeli gula pasir satu karung.  Pada karung tertulis 80 kg dan tara 5 %.  Hitunglah nettonya !
Jawab
Tara 5 % dari 80 kg     =  5 %  x  80
                             =  4 kg
Netto =  80  -  4
          =  76 kg

Pada karung terigu tertulis bruto 60 kg dan netto 56 kg. 
a.   Berapa taranya ?
b.   Berapa persen taranya ?

Jawab
Tara  =  60  -  58,5
          =  1,5 kg

Tara  =  1,5  x  100 %
               60
          =  2,5 %