MATEMATIKA
BANGUN DATAR
Bangun datar dalam
matematika disebut bangun geometri.
Macam-macam bangun
datar
SEGITIGA
§ Segitiga merupakan bangun geometri yang
dibentuk oleh 3 buah garis saling bertemu dan membentuk 3 buah titik sudut.
§ Bangun segitiga dilambangkan dengan ∆.
§ Jumlah sudut pada segitiga besarnya 180⁰.
§ Jenis-jenis segitiga :
a.
Segitiga Sama Sisi
a.
mempunyai 3 sisi sama panjang.
b.
mempunyai 3 sudut sama besar yaitu 60⁰.
c.
mempunyai 3 simetri lipat.
d.
mempunyai 3 simetri putar.
b.
Segitiga Sama Kaki
§ mempunyai 2 sisi
yang berhadapan sama panjang.
§ mempunyai 1 simetri lipat.
§ mempunyai 1 simetri putar.
c.
Segitiga Siku-Siku
§ mempunyai 2 sisi
yang saling tegak lurus.
§ mempunyai 1 sisi miring.
§ salah satu sudutnya adalah sudut
siku-siku yaitu 90⁰.
§ tidak mempunyai
simetri lipat dan putar.
§ untuk mencari
panjang sisi miring digunakan rumus phytagoras :
|
Rumus Keliling
segitiga
|
Rumus Luas Segitiga
|
PERSEGI
§ Persegi adalah bangun datar yang dibatasi
4 sisi yang sama panjang.
§ Mempunyai 4 titik sudut.
§ Mempunyai 4 sudut siku-siku 90⁰.
§ Mempunyai 2 diagonal yang sama panjang.
§ Mempunyai 4 simetri lipat.
§ Mempunyai 4 simetri putar.
|
Rumus Luas Persegi
|
PERSEGI PANJANG
§ Persegi panjang merupakan bangun datar
yang mempunyai 4 sisi.
§ Sisi yang berhadapan sama panjang dan
sejajar.
§ Sisi-sisi persegi
panjang saling tegak lurus
§ Mempunyai 4 sudut siku-siku 90⁰.
§ Mempunyai 2 diagonal yang sama panjang
§ Mempunyai 2 simetri lipat.
§ Mempunyai 2 simetri putar
Rumus Keliling Persegi Panjang
|
Rumus Luas Persegi Panjang
|
JAJARAN GENJANG
§ Jajaran genjang merupakan bangun datar
yang mempunyai 4 buah sisi.
§ Sisi yang berhadapan sejajar dan sama
panjang.
§ Dua sisi lainnya tidak saling tegak
lurus.
§ Mempunyai 4 sudut, 2 sudut berpasangan
dan berhadapan.
§ Sudut yang saling
berdekatan besarnya 180⁰.
§ Mempunyai 2 diagonal
yang tidak sama panjang.
§ Tidak mempunyai
simetri lipat dan simetri putar.
Rumus Keliling Jajaran
Genjang
|
Rumus Luas Jajaran
Genjang
|
BELAH KETUPAT
§ Belah ketupat merupakan bangun geometri
yang dibatasi 4 sisi sama panjang.
§ Mempunyai 4 titik sudut.
§ Sudut yang berhadapan besarnya sama.
§ Sisinya tidak tegak lurus.
§ Mempunyai 2 diagonal yang berbeda
panjangnya.
§ Mempunyai 2 simetri lipat.
§ Mempunyai 2 simeteri putar.
Rumus Keliling Belah Ketupat
|
Rumus Luas Belah Ketupat
|
LAYANG-LAYANG
§ Layang-layang adalah bangun geometri
berbentuk segiempat yang terbentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya
berhimpitan.
§ Mempunyai 4 sisi sepasang-sepasang yang
sama panjang.
§ Mempunyai 4 buah sudut.
§ Sepasang sudut yang berhadapan sama
besar.
§ Mempunyai 2 diagonal berbeda dan tegak
lurus.
§ Mempunyai 1 simetri lipat.
§ Tidak mempunyai simetri putar
Rumus Keliling Layang-Layang
|
Rumus Luas Layang-Layang
|
TRAPESIUM
§ Trapesium adalah bangun segiempat dengan
sepasang sisi berhadapan sejajar.
§ Tiap pasang sudut yang sisinya sejajar
adalah 180⁰.
§ Jenis-jenis trapesium :
a.
Trapesium Sembarang Ã
mempunyai sisi-sisi yang berbeda.
b.
Trapesium Siku-SIku Ã
mempunyai sudut siku-siku.
c. Trapesium Sama Kaki à mempunyai sepasang kaki sama
panjang
Rumus Keliling
Trapesium
|
|
LINGKARAN
§ Lingkaran merupakan
kurva tertutup sederhana beraturan.
§ Jumlah derajat lingkaran sebesar 360⁰.
§ Lingkaran mempunyai 1 titik pusat.
§ Mempunyai simetri lipat dan simetri putar
yang jumlahnya tidak terhingga.
§ Istilah-istilah dalam lingkaran :
1.
Diameter lingkaran (d) yaitu ruas garis yang menghubungkan dua
titik pada busur lingkaran melalui titik pusat lingkaran.
2.
Jari-jari lingkaran (r) yaitu ruas garis yang menghubungkan titik
pada busur lingkaran dengan titik pusat lingkaran.
3.
Tali busur yaitu garis yang
menghubungkan dua titik pada busur lingkaran dan tidak melewati titik pusat
lingkaran.
4.
Busur yaitu bagian lingkaran yang dibagi oleh tali busur.
5.
Juring yaitu daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh 2 jari-jari
maupun busur lingkaran.
6.
Susut pusat yaitu sudut yang dibentuk oleh 2 buah jari-jari.
Rumus Hubungan Diameter (d) dan Jari-Jari
(r)(r)
|
Rumus Hubungan Busur, Juring, dan Sudut
Pusat
|
Rumus Keliling Lingkaran
|
Rumus Luas Lingkaran
|
BANGUN RUANG
Bangun ruang adalah bangun
matematika yang mempunyai isi ataupun volume.
Bagian-bagian bangun ruang
:
1. Sisi à bidang pada bangun ruang yang membatasi
antara bangun ruang dengan ruangan di sekitarnya.
2. Rusuk à pertemuan dua sis yang berupa ruas garis pada
bangun ruang.
3. Titik sudut à titik hasil pertemuan rusuk yang berjumlah tiga atau
lebih.
KUBUS
Ø Kubus merupakan bangun ruang dengan 6 sisi
sama besar (kongruen)
Ø Kubus mempunyai 6 sisi berbentuk persegi.
Ø Kubus mempunyai 12 rusuk yang sama panjang.
Ø Kubus mempunyai 8 titik sudut.
Ø Jaring-karing kubus berupa 6 buah persegi yang
kongruen.
Rumus Luas Permukaan Kubus
|
Rumus Volume Kubus
|
Langkah 1 :
- satu putaran jam = 360⁰
- satu putaran jam = 12 angka
maka
besar sudut antara angka-angka dalam jam =
360⁰ = 30⁰
12
Langkah 2
- setiap jam jarum pendek bergeser 30⁰
- setiap 60 menit jarum pendek bergeser 30⁰
maka
setiap jarum panjang bergeser 1 menit, maka jarum pendek bergeser 30 = ½⁰ 60
Contoh Soal :
Pukul 05.20
- posisi jarum pendek di angka 5
- posisi jarum panjang di angka 4
maka
besar sudut yang dibentuk kira-kira
= (5 – 4) X 30⁰ = 30⁰
Sebenarnya posisi jarum pendek tidak tepat di angka 5 melainkan sudah bergeser menuju angka 6, sehingga sudut yang dibentuk lebih besar dari 30⁰
Berapa derajat pergeserannya ?
- jarum panjang sudah bergeser selama 20 menit
= 20 X ½⁰ = 10⁰
jadi
besar sudut yang dibentuk adalah 30⁰ + 10⁰ = 40⁰
Pukul 08.15 ?
Pukul 03.50 ?
- satu putaran jam = 360⁰
- satu putaran jam = 12 angka
maka
besar sudut antara angka-angka dalam jam =
360⁰ = 30⁰
12
Langkah 2
- setiap jam jarum pendek bergeser 30⁰
- setiap 60 menit jarum pendek bergeser 30⁰
maka
setiap jarum panjang bergeser 1 menit, maka jarum pendek bergeser 30 = ½⁰ 60
Contoh Soal :
Pukul 05.20
- posisi jarum pendek di angka 5
- posisi jarum panjang di angka 4
maka
besar sudut yang dibentuk kira-kira
= (5 – 4) X 30⁰ = 30⁰
Sebenarnya posisi jarum pendek tidak tepat di angka 5 melainkan sudah bergeser menuju angka 6, sehingga sudut yang dibentuk lebih besar dari 30⁰
Berapa derajat pergeserannya ?
- jarum panjang sudah bergeser selama 20 menit
= 20 X ½⁰ = 10⁰
jadi
besar sudut yang dibentuk adalah 30⁰ + 10⁰ = 40⁰
Pukul 08.15 ?
Pukul 03.50 ?
Langkah-langkah :
- buat tabel yang dimana kolom 1 adalah angka perbandingan, dan kolom 2 adalah angka real
- carilah bilangan pengali yang diperoleh dari
angka real : angka perbandingan
- kalikan bilangan pengali dengan angka perbandingan sehingga didapat angka real.
angka real = angka perbandingan x bilangan pengali
Contoh Soal
Perbandingan umur Andi dengan umur Ayah adalah 2 : 7. Jika umur Ayah 49 tahun maka :
a. Berapa umur Andi ?
b. Berapa jumlah umur mereka ?
c. Berapa selisih umur mereka ?
Contoh Soal
Perbandingan umur Andi dengan umur Ayah adalah 2 : 7. Jika umur Ayah 49 tahun maka :
a. Berapa umur Andi ?
b. Berapa jumlah umur mereka ?
c. Berapa selisih umur mereka ?
a. Jadi umur Andi = 14 tahun
b. Jumlah umur mereka = 63 tahun
c. Selisih umur mereka = 35 tahun
------------
Pak Tono adalah penjual buah. Ia menjual buah mangga, jeruk, dan apel dengan perbandingan 3 : 5 : 9. Jika selisih buah apel dengan jeruk adalah 24 buah, maka
a. Berapa jumlah buah mangga ?
b. Berapa jumlah buah jeruk ?
c. Berapa jumlah buah apel ?
d. Berapa jumlah semua buah yang dijual ?
e. Berapa selisih buah apel dengan mangga ?
f. Berapa selisih buah jeruk dengan mangga ?
b. Jumlah umur mereka = 63 tahun
c. Selisih umur mereka = 35 tahun
------------
Pak Tono adalah penjual buah. Ia menjual buah mangga, jeruk, dan apel dengan perbandingan 3 : 5 : 9. Jika selisih buah apel dengan jeruk adalah 24 buah, maka
a. Berapa jumlah buah mangga ?
b. Berapa jumlah buah jeruk ?
c. Berapa jumlah buah apel ?
d. Berapa jumlah semua buah yang dijual ?
e. Berapa selisih buah apel dengan mangga ?
f. Berapa selisih buah jeruk dengan mangga ?
Bilangan pengali = 24 : 4 = 6
Jadi :
a. Jumlah buah mangga = 18 buah
b. Jumlah buah jeruk = 30 buah
c. Jumlah buah apel = 54 buah
d. Selisih apel dengan mangga = 36 buah
e. Selisih jeruk dengan mangga = 12 buah
f. Total semua buah = 102 buah
---------
Pak Tani menanam berbagai macam sayuran di ladangnya. Ladang pak Tani luasnya 1.800 m2. Jika lahan tersebut ditanami terong, sawi, kol, tomat dan cabe dengan perbandingan 2 : 4 : 5 : 6 : 7 , maka
a. Berapa m2 lahan yang ditanami terong ?
b. Berapa m2 lahan yang ditanami sawi ?
c. Berapa m2 lahan yang ditanami kol ?
d. Berapa m2 lahan yang ditanami tomat ?
e. Berapa m2 lahan yang ditanami cabe ?
f. Berapa m2 selisih lahan yang ditanami cabe dengan kol ?
g. Berapa m2 selisih lahan yang ditanami tomat dengan terong ?
Jadi :
a. Jumlah buah mangga = 18 buah
b. Jumlah buah jeruk = 30 buah
c. Jumlah buah apel = 54 buah
d. Selisih apel dengan mangga = 36 buah
e. Selisih jeruk dengan mangga = 12 buah
f. Total semua buah = 102 buah
---------
Pak Tani menanam berbagai macam sayuran di ladangnya. Ladang pak Tani luasnya 1.800 m2. Jika lahan tersebut ditanami terong, sawi, kol, tomat dan cabe dengan perbandingan 2 : 4 : 5 : 6 : 7 , maka
a. Berapa m2 lahan yang ditanami terong ?
b. Berapa m2 lahan yang ditanami sawi ?
c. Berapa m2 lahan yang ditanami kol ?
d. Berapa m2 lahan yang ditanami tomat ?
e. Berapa m2 lahan yang ditanami cabe ?
f. Berapa m2 selisih lahan yang ditanami cabe dengan kol ?
g. Berapa m2 selisih lahan yang ditanami tomat dengan terong ?
Bangun datar dalam matematika disebut bangun geometri.
Macam-macam bangun datar
SEGITIGA
Macam-macam bangun datar
SEGITIGA
- Segitiga merupakan bangun geometri yang dibentuk oleh 3 buah garis saling bertemu dan membentuk 3 buah titik sudut.
- Bangun segitiga dilambangkan dengan ∆.
- Jumlah sudut pada segitiga besarnya 180⁰.
Jenis-jenis segitiga :
a. Segitiga Sama Sisi
1.
mempunyai 3 sisi
sama panjang.
2.
mempunyai 3 sudut
sama besar yaitu 60⁰.
3.
mempunyai 3 simetri
lipat.
4.
mempunyai 3 simetri
putar.
b. Segitiga Sama Kaki
1.
mempunyai 2 sisi
yang berhadapan sama panjang.
2.
mempunyai 1 simetri
lipat.
3.
mempunyai 1 simetri
putar.
c. Segitiga Siku-Siku
1.
mempunyai 2 sisi
yang saling tegak lurus.
2.
mempunyai 1 sisi
miring.
3.
salah satu sudutnya
adalah sudut siku-siku yaitu 90⁰.
4.
tidak mempunyai
simetri lipat dan putar.
untuk mencari panjang sisi miring digunakan rumus phytagoras
:
Rumus Keliling segitiga
Rumus Luas Segitiga
PERSEGI
Rumus Keliling segitiga
Rumus Luas Segitiga
PERSEGI
- Persegi adalah bangun datar yang dibatasi 4 sisi yang sama panjang.
- Mempunyai 4 titik sudut.
- Mempunyai 4 sudut siku-siku 90⁰.
- Mempunyai 2 diagonal yang sama panjang.
- Mempunyai 4 simetri lipat.
- Mempunyai 4 simetri putar.
Rumus Keliling Persegi
Rumus Luas Persegi
RUMUS LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR LAINNYA:
• PERSEGI PANJANG
• JAJARAN GENJANG
• BELAH KETUPAT
• LAYANG-LAYANG
• TRAPESIUM LINGKARAN
OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN
PECAHAN BIASA
Penjumlahan
|
|
Contoh :
1. 3
+ 4 = 3 + 4
= 7 = 1 2
5
5 5 5 5
2.
3
+ 1 = (3
X 5) + (1 X 4) = 19
4 5 4 X 5 20
Pengurangan
Rumus
Contoh :
1. 7
- 5 = 7
– 5 = 2
8 8
8 8
2.
5
- 3 = (5
X 4) – (3 X 6) = 2
6 4 6 X 4 24
Perkalian
|
Contoh :
1. 2
X 4 = 8
3
5 15
2.
12
x 10 = 120
20 15 300
Pembagian
|
Contoh :
1.
3
: 2 = 3 X 5 = 15 = 1 7
4 5 4
2 8 8
2. 1
: 7 = 1 X 8 = 8
3
8 3 7
21
Catatan :
untuk menyamakan penyebut pada penjumlahan dan pengurangan dapat
digunakan KPK dari kedua penyebut tersebut
PECAHAN CAMPURAN
Rumusnya sama dengan
pecahan biasa, hanya langkah pertama adalah mengubah pecahan campuran menjadi
pecahan biasa.
PERSEN
Penjumlahan
|
Contoh :
1.
25 % + 30 %
= 55 %
2.
15 % + 12
% = 27 %
Pengurangan
|
Contoh :
1.
45 % - 20 % = 25 %
2.
60 % - 15 % = 45 %
Perkalian
|
Contoh :
1.
20 % X 15 = 300 %
2.
25 % X 4 = 100 %
Pembagian
|
Contoh :
1.
60 % : 5
= 12 %
2.
84 % : 3
= 28 %
PERMIL
Penjumlahan
|
Contoh :
1.
254 ‰ + 130 ‰
= 384 ‰
2.
500 ‰ + 125 ‰
= 625 ‰
Pengurangan
|
Contoh :
1.
450 ‰ - 120 ‰ = 330 ‰
2.
700 ‰ - 250 ‰ = 450 ‰
Perkalian
|
Contoh :
1.
150 ‰ X 2 = 300 ‰
2.
400 ‰ X 3 = 1.200 ‰
Pembagian
|
Contoh :
1.
600 ‰ : 5
= 120 ‰
2.
840 ‰ : 30
= 28 ‰
PECAHAN DESIMAL
Operasi hitung
pecahan desimal sama dengan operasi hitung bilangan bulat. Hanya saja perlu diperhatikan letak dari
tanda koma (,)
Penjumlahan dan Pengurangan
·
Dengan menggunakan cara bersusun pendek.
·
Letak masing-masing bilangan disesuaikan dengan nilai tempatnya.
·
Tanda koma (,) bilangan pertama sejajar dengan tanda koma bilangan
kedua dst.
Contoh :
0,85
|
0,80
|
45,675
|
54,08
|
0,61 +
|
0,65 -
|
2, 34 +
|
2,525 -
|
1,46
|
0,15
|
48,015
|
51,555
|
Perkalian
·
Dengan menggunakan cara bersusun pendek.
·
Jumlah angka di belakang koma dari hasil perkalian adalah jumlah
angka dibelakang koma bilangan pertama ditambah jumlah angka dibelakang koma
bilangan kedua.
Contoh :
1. 0,75 X
2,6 =
1,95 (jumlah angka di belakang koma adalah 2 angka)
2. 24,625
X 2,13 =
52,45125 (jumlah angka di belakang koma adalah 5 angka)
Pembagian
·
Dengan menggunakan cara bersusun.
·
Jumlah angka di belakang koma dari hasil pembagian adalah jumlah
angka dibelakang koma bilangan pertama dikurang jumlah angka dibelakang koma
bilangan kedua.
Contoh :
1.
8,4 : 0.2
= 42
2.
1,15 : 0,5
= 2,3
PENTING
SEMUA OPERASI HITUNG
DARI JENIS PECAHAN APAPUN DAPAT DILAKUKAN DENGAN MENGUBAH JENIS PECAHAN
TERSEBUT MENJADI PECAHAN BIASA TERLEBIH
DAHULU UNTUK KEMUDIAN DILAKUKAN OPERASI HITUNG.
Hapalan Matematika
perkalian
x
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
1
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
2
|
2
|
4
|
6
|
8
|
10
|
12
|
14
|
16
|
18
|
20
|
3
|
3
|
6
|
9
|
12
|
15
|
18
|
21
|
24
|
27
|
30
|
4
|
4
|
8
|
12
|
16
|
20
|
24
|
28
|
32
|
36
|
40
|
5
|
5
|
10
|
15
|
20
|
25
|
30
|
35
|
40
|
45
|
50
|
6
|
6
|
12
|
18
|
24
|
30
|
36
|
42
|
48
|
54
|
60
|
7
|
7
|
14
|
21
|
28
|
35
|
42
|
49
|
56
|
63
|
70
|
8
|
8
|
16
|
24
|
32
|
40
|
48
|
56
|
64
|
72
|
80
|
9
|
9
|
18
|
27
|
36
|
45
|
54
|
63
|
77
|
81
|
90
|
10
|
10
|
20
|
30
|
40
|
50
|
60
|
70
|
80
|
90
|
100
|
Hapalan Matematika
perkalian
x
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
1
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
2
|
2
|
4
|
6
|
8
|
10
|
12
|
14
|
16
|
18
|
20
|
3
|
3
|
6
|
9
|
12
|
15
|
18
|
21
|
24
|
27
|
30
|
4
|
4
|
8
|
12
|
16
|
20
|
24
|
28
|
32
|
36
|
40
|
5
|
5
|
10
|
15
|
20
|
25
|
30
|
35
|
40
|
45
|
50
|
6
|
6
|
12
|
18
|
24
|
30
|
36
|
42
|
48
|
54
|
60
|
7
|
7
|
14
|
21
|
28
|
35
|
42
|
49
|
56
|
63
|
70
|
8
|
8
|
16
|
24
|
32
|
40
|
48
|
56
|
64
|
72
|
80
|
9
|
9
|
18
|
27
|
36
|
45
|
54
|
63
|
77
|
81
|
90
|
10
|
10
|
20
|
30
|
40
|
50
|
60
|
70
|
80
|
90
|
100
|
Hapalan Matematika
perkalian
x
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
1
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
2
|
2
|
4
|
6
|
8
|
10
|
12
|
14
|
16
|
18
|
20
|
3
|
3
|
6
|
9
|
12
|
15
|
18
|
21
|
24
|
27
|
30
|
4
|
4
|
8
|
12
|
16
|
20
|
24
|
28
|
32
|
36
|
40
|
5
|
5
|
10
|
15
|
20
|
25
|
30
|
35
|
40
|
45
|
50
|
6
|
6
|
12
|
18
|
24
|
30
|
36
|
42
|
48
|
54
|
60
|
7
|
7
|
14
|
21
|
28
|
35
|
42
|
49
|
56
|
63
|
70
|
8
|
8
|
16
|
24
|
32
|
40
|
48
|
56
|
64
|
72
|
80
|
9
|
9
|
18
|
27
|
36
|
45
|
54
|
63
|
77
|
81
|
90
|
10
|
10
|
20
|
30
|
40
|
50
|
60
|
70
|
80
|
90
|
100
|
Hapalan Matematika
perkalian
x
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
1
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
2
|
2
|
4
|
6
|
8
|
10
|
12
|
14
|
16
|
18
|
20
|
3
|
3
|
6
|
9
|
12
|
15
|
18
|
21
|
24
|
27
|
30
|
4
|
4
|
8
|
12
|
16
|
20
|
24
|
28
|
32
|
36
|
40
|
5
|
5
|
10
|
15
|
20
|
25
|
30
|
35
|
40
|
45
|
50
|
6
|
6
|
12
|
18
|
24
|
30
|
36
|
42
|
48
|
54
|
60
|
7
|
7
|
14
|
21
|
28
|
35
|
42
|
49
|
56
|
63
|
70
|
8
|
8
|
16
|
24
|
32
|
40
|
48
|
56
|
64
|
72
|
80
|
9
|
9
|
18
|
27
|
36
|
45
|
54
|
63
|
77
|
81
|
90
|
10
|
10
|
20
|
30
|
40
|
50
|
60
|
70
|
80
|
90
|
100
|
BALOK
Ø Balok merupakan bangun ruang yang dibatasi 6
persegi panjang dimana 3 persegi panjang kongruen.
Ø Balok mempunyai 6 sisi berbentuk persegi panjang.
Ø Balok mempunyai 3 pasang bidang sisi
berhadapan yang kongruen.
Ø Balok mempunyai 12 rusuk.
Ø 4 buah rusuk yang sejajar sama panjang.
Ø Balok mempunyai 8 titik sudut.
Ø Jaring-jaring balok berupa 6 buah persegi
panjang.
Rumus Luas Permukaan Balok
|
|
PRISMA
Ø Prisma merupakan bangun ruang yang alas dan
atasnya kongruen dan sejajar.
Ø Rusuk prisma alas dan atas yang berhadapan
sama dan sejajar.
Ø Rusuk tegak prisma sama dan sejajar.
Ø Rusuk tegak prisma tegak lurus dengan alas dan
atas prisma.
Ø Rusuk tegak prisma disebut juga tinggi prisma.
Ø Prisma terdiri dari prisma segitiga dan prisma
beraturan.
Ø Prisma segitiga mempunyai bidang alas dan
bidang atas berupa segitiga yang kongruen.
Ø Prisma segitiga mempunyai 5 sisi.
Ø Prisma segitiga mempunyai 9 rusuk
Ø Prisma segitiga mempunyai 6 titik sudut
Ø Jaring-jaring prisma segitiga berupa 2
segitiga, dan 3 persegi panjang.
Rumus Luas Permukaan Prisma Segitiga
|
Volume Prisma Segitiga
|
LIMAS
Ø Limas adalah bangun ruang yang mempunyai
bidang alas segi banyak dan dari bidang alas tersebut dibentuk suatu sisi
berbentuk segitiga yang akan bertemu pada satu titik.
Ø Nama limas ditentukan oleh bentuk alasnya.
Ø Limas beraturan yaitu limas yang alasnya
berupa segi beraturan.
Ø Tinggi limas adalah garis tegak lurus dari
puncak limas ke alas limas.
Ø Macam-macam bentuk limas :
1. Limas segitiga
à alasnya berbentuk
segitiga
2. Lima segiempat à alasnya berbentuk
segi empat
3. Limas segilima à alasnya berbentuk
segilima
4. Limas segienam à alasnya berbentuk
segienam
Nama Limas
|
Sisi
|
Rusuk
|
Titik Sudut
|
Limas Segitiga
|
4
|
6
|
4
|
Limas Segiempat
|
5
|
8
|
5
|
Limas Segilima
|
6
|
10
|
6
|
Limas Segienam
|
7
|
12
|
1
|
Rumus Luas Permukaan Limas
|
Rumus Volume Limas
|
KERUCUT
Ø Kerucut merupakan bangun ruang berbentuk limas
yang alasnya berupa lingkaran.
Ø Kerucut mempunyai 2 sisi.
Ø Kerucut tidak
mempunyai rusuk.
Ø Kerucut mempunyai 1 titik sudut.
Ø Jaring-jaring kerucut terdiri dari lingkaran
dan segi tiga.
Rumus Luas Kerucut
|
|
TABUNG
Ø Tabung merupakan bangun ruang berupa prisma tegak
dengan bidang alas dan atas berupa lingkaran.
Ø Tinggi tabung adalah jarak titik pusat bidang
lingkaran alas dengan titik pusat lingkaran atas.
Ø Bidang tegak tabung berupa lengkungan yang
disebut selimut tabung.
Ø Jaring-jaring tabung tabung berupa 2 buah
lingkaran dan 1 persegi panjang.
Rumus Luas Permukaan Tabung
|
|
BOLA
Ø Bola merupakan bangun ruang berbentuk setengah
lingkaran diputar mengelilingi garis tengahnya,.
Ø Bola mempunyai 1 sisi dan 1 titik pusat.
Ø Sisi bola disebut dinding bola.
Ø Bola tidak mempunyai titik sudut dan rusuk.
Ø Jarak dinding ke titik pusat bola disebut
jari-jari.
Ø Jarak dinding ke dinding dan melewati titik
pusat disebut diameter.
Rumus Luas Permukaan Bola
|
Rumus Volume Bola
|
PERHITUNGAN PERSEN (%)
Perhitungan persen
(%) seing digunakan sehari-hari.
Misalnya dalam perhitungan :
1.
Untung, rugi, dan potongan harga pada jual beli.
2.
Bunga tabungan atau simpan pinjam di bank atau koperasi.
3.
Berat bruto dan netto dari suatu barang.
Perhitungan Untung Rugi
Seorang penjual
memperoleh keuntungan jika menjual barang dengan harga lebih tinggi dari
pembeliannya.
Untung : harga penjualan >
harga pembelian
Seorang penjual
mengalami kerugian jika menjual barang dengan harga lebih rendah dari
pembeliannya.
Rugi : harga penjualan < harga pembelian
RUMUS
Untung =
harga penjualan – harga pembelian
Rugi =
harga pembelian – harga penjualan
Harga
penjualan = harga pembelian +
untung
Harga
penjualan = harga pembelian -
rugi
Contoh :
Pak Ali membeli ayam
dengan harga Rp. 18.000,-. Bebererapa
hari kemudian ia menjual ayam itu dengan harga Rp. 20.000,-.
a.
Untung atau rugikah Pak Ali ?
b.
Berapa untung/ruginya ?
Jawab
Harga penjualan =
Rp. 20.000,-
Harga pembelian =
Rp. 18.000,-
Harga penjualan >
harga pembelian maka Pak Ali memperoleh untung.
Besar keuntungan =
20.000
- 18.000 = Rp. 2.000,-
RUMUS
|
Contoh
Seorang pedagang
memperoleh keuntungan 5 %. Jika harga
pembelian Rp. 120.000,- berapa
keuntungannya ?
Jawab
Persentase untung =
5 %
Harga pembelian = Rp. 120.000,-
Untung =
5 % x 120.000
= Rp.
6.000,-
Pak Hasan menjual
telur. Karena ada telur yang pecah Pak
Hasan menderita kerugian 5% atau Rp. 30.000,-.
Berapa rupiah hasil penjualan telur Pak Hasan ?
Jawab
Persentase rugi =
5 %
Rugi = Rp. 30.000,-
Harga pembelian = 30.000 :
5 %
= 30.000 X
100
5
= Rp. 6.00.000,-
Harga penjualan = 600.000
- 30.000
= 570.000,-
Sigit membeli beras
150 kg seharga Rp. 750.000,-. Beras itu
kemudian dijual dengan keuntungan 10 %.
Hitunglah :
a.
besar keuntungan yang diperoleh
b.
harga jual per kg
Jawab
Harga pembelian 150
kg beras = Rp.
750.000,-
Keuntungan = 10 %
Keuntungan =
10 % x 750.000
= Rp.
75.000,-
Harga penjualan =
750.000 + 75.000
= 825.000 (seluruhnya)
= 825.000 :
150
= Rp.
5.500 per kg
Perhitungan Bunga
Bunga adalah
keuntungan yang diberikan bank kepada nasabah dalam jangka waktu tertentu.
RUMUS
|
Contoh
Andi menabung di
bank sebesar Rp. 200.000,- dengan bunga 8 % per tahun.
Berapakah :
a.
bunga 1 tahun
b.
uang Andi setelah menabung selama 1 tahun
Jawab
Modal = Rp. 200.000,-
Bunga = 8 %
Bunga = 8 %
x 200.000
= 16.000
Uang Andi setelah 1
tahun
=
200.000 + 16.000
=
Rp. 216.000,-
Perhitungan Bruto, Netto, Tara
Bruto adalah berat
benda dengan bungkus (berat kotor)
Netto adalah berat
benda tanpa bungkus (berat bersih)
Tara adalah berat
bungkus (selisih antara bruto dan netto)
Contoh :
Berat kecap dan botolnya =
bruto
Berat kecap =
netto
Berat botol = tara
RUMUS
|
Contoh
Bibi membeli gula pasir
satu karung. Pada karung tertulis 80 kg
dan tara 5 %. Hitunglah nettonya !
Jawab
Tara 5 % dari 80 kg = 5
% x
80
= 4 kg
Netto =
80 - 4
=
76 kg
Pada karung terigu
tertulis bruto 60 kg dan netto 56 kg.
a.
Berapa taranya ?
b.
Berapa persen taranya ?
Jawab
Tara =
60 - 58,5
=
1,5 kg
Tara = 1,5 x 100
%
60
=
2,5 %